Rabu, 18 Juni 2014

ADMIRE ( fanfiction )


ADMIRE by Cikadev

BLEACH - TITE KUBO 


Chapter III

Setelah mereka merasa Rukia sudah tenang dan kembali ceria, Hitsugaya dan renji memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Hitsu dan renji pun mengantar Rukia ke rumahnya.
“Hitsu, Renji Arigato yo sudah membuatku tenang dan mengantarku pulang.” Ujar Rukia kepada dua sahabatnya.
“Yo, douita Ruki.” Jawab Renji serta diiringi anggukan Hitsugaya.
“Kami pulang ya.” Ucap Hitsugaya dan melambaikan tangannya.
 Rukia membalas lambaian dari kedua sahabantnya itu. “Hati-hati.” Serunya. Rukia pun masuk ke rumahnya sebelum memasuki kamarnya ia memutuskan untuk mengunjungi kamar kakaknya lebih dulu untuk mencari tahu siapa gadis yang ia lihat bersama Ichigo. ‘Semoga saja kakak yahu siapa gadis itu.’ Harpnya dalam hati.
“Tokk...tokk..” rukia mengetuk pintu kamar Byakuya. “Apa kakak sudah tidue??” Tanyanya dari balik pintu.
“Ada apa Rukia, masuk saja.” Ucap Byakuya dari dalam kamarnya.
“Huft,, sukurlah kakak belum tidur.” Katanya.
“Hmm,, ada apa??” Tanya Byakuya sedikit bingung.
“Ada yang ku ingin tanyakan tentang Ichigo.” Ucapnya.
“Tenntang apa?? Tentang dia suka atau tidak padamu??” Ucap Byakuya sok tahu.
“Huh,, bukan itu... kakak sok tahu banget si.” Katanya rada kesal melihat sikap kakaknya yang sok tahu.” Dengerin dulu cerita aku.”
“Terus apa dong. Buruan maknya to the point aja kalu mau tanya.” Seru Byakuya.
“Hmm,, gini lh ceritanya, tadi aku kan ke toko buku yang ada di mall Karakura, eh tanpa sengaja kami melihat Ichigo dengan seorang gadis berambut ungu , yahhh lumayan manislah.....” Cerita Rukia.
“Hn,, terusss...??” tanya Byakuya. “Kamu cemburu gitu...” Ucapnya.
“Emm.. gimana ya, mungkin. Tapi bukan itu yang ingin ku ceritakan.” Sambung Rukia.
“Hahahha,, kamu bisa cemburu juga.” Kata Byakuya sambil menertawai adiknya. Rukia yang ditertwakan oleh kakaknya hanya cemberut dengan wajah merona.
“Huh,, kenapa ngetawain aku. Jawab yang aku tanya dong  jangan ketawa aja.” Serunya dengan nada suara yang bete.
“Abisnya kamu tidak biasa seperti ini jadi lucu saja.” Jawabnya.
“Uuuhh,, kakak jawab dulu pertanyaanku, cewek rambut ungu itu siapa??” Ucapnya dengan nada tinggi.
“Hmm,, baiklah-baiklah.” Ucap Byakuya. “Siapa ya.” Gumamnya lirih. “Apa itu dia.” Sambungnya dengan suara kecil tapi masih terdengar dengan Rukia.
“Siapa kak?? Kakak krnal dengan gadis itu??” Tanya Rukia sambil menggoncangkan tubuh Byakuya.
“Kalau dia Senna, aku kenal.” Jawab Byakuya, Rukia tambah penasaran.
“Eehh,, Senna?? Dia siapa kak??” Tanyanya lagi.
“Senna itu dulu sekolah di sekolah kita,tapi dia hanya berseolah satu tahun saja, karen ayahnya di pindahkan kerja ke London dia jadi pindah sekolah  ke sana.” Jelas Byakuya.
“oohhh,, terus ada hubungan apa dia sama Ichigo??”
“Dia iru pacar pertama Ichigo, dan Ichigo sangat menyayanginya.” Lanjut Byakuya.
Rukia yang tadinya heboh dan serius mendegarkan cerita kakaknya menjadi murung ketika tahu bahwa Senna si gadis berambut ungu itu mantan kekasih Ichigo. Byakuaya yang menyadari perubahan sikap dari adiknya berusaha menghibur.
“Hei,, jangan murung gitu gong, tambah jelek tahu. Belum tentu dia Senna kan.” Hibur Byakuya.
“Tapi mungkin saja dia itu Senna kan kak.” Ucap Rukia dengan nada sangat rendah. “Apa itu yang membuat Ichigo tidak mempunyai pacar selama ini, apa karen aia menunggu Senna.” Lanjut Rukia.
Byakuya menghela napas. “Tapi aku tahu siapa Ichigo, dia memang pria setia, tapi dia juga bukan pria bodoh yang setia menunggu kenyataan yang tidak pasti, setahuku sejak Senna pindah ke London mereka hanya sempat berkomunikasi beberapa bulan, dan setelah itu aku dengr dari Ichigo kalau Senna minta putus dengan alasan tidak bisa berpacaran jarak jauh.” Jelas Byakuya panjang lebar untuk menenagkan adik kesayangannya itu.
“Ya, ku harap yang ku lihat tadi bukan cewek itu.” Ucap Rukia dengan menundukkan wajahnya yang sedih. “lagi pula tidak sepantasnya aku sedih, aku kan bukan siapa-siapanya Ichigo.” Sambungnya.
“Hei, jangan berkata seperti itu, aku tahu kalau Ichigo juga mempunyai perasaan yang sama seperti yang kamu rasakan, tapi dia ingin lebih meyakini perasaannya.” Ujar Byakuya sambil mengusap lembut kepala adiknya.
“Hn, terima kasih kak.” Seru Rukia.
“Ya, sudah sekarang lebih baik kamu kembali ke kamarmu karena besok kita harus ke sekolah, dan tentang gadis itu, lebih baik kamu tanya saja sama Ichigonya langsung.” Saran Byakuya. Rukia hanya membalasnya dengan anggukan dan senyuman tipis.

-

Pagi yang indah dan cerah pun hadir diiringi suara burung kecil yang merdu, matahari pagi memberi kehangatan di pagi ini seorang gadis bermata violet itu berjalan menuju sekolah dengan mobil ferrari yamg di kemudikan ayahnya.
“Rukia, tumben hari ini kamu minta ayah antar,” Tanya ayahnya.
“Heheh,, tidak apa-apa kok yah, Cuma lagi malas saja jalan kaki bareng kak Byakuya.” Jawabya.
“Ooohh,, dasar kamu ini ada-ada saja, tapi kamu tidak sedang bertengkar dengan kakakmu kan??” Tanyanya lagi.
“Eehh,, tiadak kok, kami kan rukun-rukun saja yah.” Ucap Rukia.
“Baguslah jika seperti itu.” Ucap ayahnya sambil mengelus kepala anak gadisnya itu. “Ya, sudah silahkan turun tuan putri sudaj sampai.” Lanjut ayahnya.
“Terima kasih ya yah.” Ucpanya sembari memberi ciuman pada ayahnya.
Sebenarnya Rukia memutuskan untuk pergi bersama ayahnya hanya untuk menghindari bertemu dengan Ichigo yang biasabya berabgkat sekolah dengan Byakuya. Dia merasa belum siap menanyakan apa yang ia lihat kemarin pada Ichigo. Byakuya yang tahu dengan perasaan adiknya menyuruh Rukia pergi sekolah duluan bersama ayanya Ukitake.

Ichigo POV
Aku berangkat sekolah seperti biasa, aku menunggu Byakuya dan teman lainnya di tempat biasa kami bertemu, tapi entah mengapa pagi ini terasa berbeda, ya, tepat sekali Byakuya hanya sendiri ‘Dimana dia, dimana Rukia, dimana gadis ceria itu??’ Ucapku dalam hati.
“Pagi, Byakuya.” Sapa Ichigo.
“Yo, pagi.” Balasnya.
“Hmm,, tidak biasanya kau berangkat sendiri?? Dimana Rukia??” Tanyaku .
“Oohh,, Rukia.. dia hari ini berangkat sekolah bersama ayahku.” Katanya.
“Tumben sekali, memangnya kenapa kalau jalan??” Tanyaku.
“Mungkin ada sesuatu err,, maksudku seseorang yang ia hindari.” Jawabya, dan itu membuat aku bingung, ‘Siapa?? Siapa yang Rukia hindari?? Apa aku??’ tanyaku pada diriku.
Kami pun tiba di sekolah, saat di kelas aku masih memikirkan kata-kata Byakuya yang barusan, aku memutuskan bertanya kepada Byakuya tentang orang yang Rukia hindari itu.
“Hoi, Byakuya.” Seruku.
“Hn, apa??” katanya.
“Ada yang ingin kutanyakan.” Kataku.
“Hmm,, tapi sebelum kau bertanya, kau harus menjawab pertanyaanku terlebih dahulu.” Tegasnya.
“Hmm,, apa??” Kataku sedikit bingung.
“Tentang perasaanmu kepada adikku.” Katanya. “Apa perasaanmu masih menganggapnya hanya sebagai adik atau kau mulai menyukainya, dan satu lagi apa kau masih berhubungan dengan Senna??” Ktanya panjang.
“Eehh,, itu, tadinya aku memang menggapnya adik tapi setelah aku semakin dekat dengannya aku merasa sangat nyaman dan senang saat melihat senyumya.” Jawabku jujur dengan apa yang kurasakan.
“Kalau Senna??” Tnyanya.
“Senna hanya seorang teman bagiku, dan kami juga sudah lama tidak berhungan dengannya, dan terakhirku dengar sekarang dia sudah punya pacar disana.” Jelasku padanya. “Hei, kenapa kau bertanya soal Senna??” Tanyaku yang semakin bingung dengan pertanyaan-pertanyaan Byakuya.
“Hmm.. karena kemarin Rukia melihatmu dengan wanita berambut ungu, kau tahu Rukia sangat sedih melihatmu dengan gadis itu.” Ucap Byakuya dengan nada sedikit tinggi.
“Heh?? Aku?? Dengan wanita berambut ungu. Jangan-jaangan yang Rukia lihat aku dengan...’Yumichika’. Ucapku.
“Siapa lagi Yumichika??” Tanya Byakuya bingung.
“Hahahhaha,, Byakuya, Yumichika nitu teman SMP-ku.” Ucapku sambil tertawa dam membuat Byakuya tambah bingung.
“Iya,, dia itu siapamu??” Tanyanya lagi.
“Yumichika itu hanya teman SMP-ku dan satu lagi yang perlu kau tahu dia seorang laki-laki, kemarin itu aku memang janjian dengan beberapa teman SMP-ku di Karakura mall, kami kayak reuni kecil-kecilan gitu.” Ceritaku jelas pada Byakuya yang tertawa bersamaku dengan sedikit kebingungan,
“Hei, tapi kata Rukia dia sangat manis.” Ujarnya.
“Iya, dia memang laki-laki yang manis dan kadang suka berdandan seperti perempuan.” Ucapku.
“Kyaaaaa... berarti waria dong.” Ucap Byakuya kaget dan aku hanya tertawa. “ya, sudah kau jelaskan saja pada Rukia agar tidak ada salah paham.” Perintahnya.
“Ya, pasti.. istirahat aku akan menemuinya.” Kataku..

To be continue~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar