Senin, 16 Juni 2014

ADMIRE ( fanfiction )


ADMIRE by Cikadev

BLEACH - TITE KUBO

Chapter I


“Dia sangat misterius.. apa aku mulai mengaguminya.. atau menyukainya??”

Aku adalah Kuchiki Rukia, umurku 16 tahun aku adalah seorang gadis yang sangat berbeda dengan gadis lainnya, karena aku suka dibilang aneh, tomboy tapi cukup menyenagkan. Hehhe.
“Hei, Rukia jangan melamun.” Ucap seseorang padaku.
“Huh, ia kakakku yang bawel.”Jawabku sambil meladeknya,dia adalah Kuchiki Byakuya kakakku.
“Ayolah jangan lelet, hari ini kan tahun ajaran baru apa kau tidak ingin bergegas sampai ke sekolah dan mencari kelas barumu.”  Ucapnya dengan panjang lebar.
“Iya,iya.. tunggu sebentar .” jawabku. Aku dan kakakku memang berada satu sekolah yang sama yang membedakan hanyalah kelas, sekarang dia kelas 3 dan aku kelas 2 SMA.
“Rukiaaaaaaa.. kalau kau masih lelet juga aku tinggal ia.” Tereak Byakuya.
“Hahaha, aku sudah siap.” Kataku yang berlari ke arah pintu sambil memakai sepatu dan dengan sebuah roti dimulutku,’ hehe.’
“Dasar pemalas, lelet.” Ejek kakak sambil mengeplak palaku dengan bukunya.
“Aaaawww, sakit tau.” Erangku  sambil mengelus-elus kepala yang dipukulnya.
“Hahaha, makanya jadi orang tepat waktu dong, jadi perempuan jangan pemalas.” Tawanya sambil mengejekku.
“Aaahhh, bawel.” Jawabku singkat.
Disepanjang perjalanan menuju sekolah kamipun bertemu teman-temanku dan teman kakak, aku bertemu Renji,  Hitsugaya, dan Ishida sahabat karibku dan aku juga bertemu dengan teman kakak yaitu, Ukitake, Urahara, Kenpachi dan si Kurosaki yang misterius. Entah sejak kapan aku memperhatikannya dan mulai mengaguminya.
“Hoi, Rukia kenapa bengong??” Tanya Renji yang memecahkan lamunanku.
“E..eehh, tiadak apa-apa kok.” Jawabku kaget.
“Yang benar??” sahut Hitsu.
“Benarr!! ngeyel banget si kau Hitsu.” kataku.
“Yeee,, aku bukannya ngeyel, tapi sejak kau dekat dengan para senpai sepertinya ada salah satu dari mereka yang menarik pandanganmu.” Goda Hitsugaya kepadaku.
“Aaahh,, tidak.” Kataku sambil memalingkan mukaku yang mulai merona.
“Hahaha,, apa katamu Hitsu?? Rukia tertarik pada senpai cowok, bukanya dia cowok??” kata Renji yang terlihat jelas-jelasan meledek.
“Heii, kurang ajar kau baboon, aku masih suka cowok tau.” Ucapku sambil mengerucutkan bibirku.
“Ehemm.. kalian berisik sekali.” kata Ishida yang dari tadi terdiam dan hanya mendengarkan percakapan kami.
“Tau, ni si baboon dan anak SD berisik.” Ledekku kepada Renji dan Hitsugaya.
 Renji dan Hitsu salimg menatap kemudian tertawa bersamaan “Hahahahah.” Dan mereka melayangkan jitakan dikepalaku.
Seteleh kami lumayan lama berjalan kamipun tiba di sekolah.
“Rukia, kami duluan ia.” teriak kakakku dan para senpai kecuali Kurosaki senpai yang hanya tersenyum kecil.
“Yo, senpai.” kataku sambil tersenyum.’Tidak ku sangka  ternyata dia dapat tersenyum juga.’ kataku dalam hati sambil bingung melihat ke arah Kurosaki senpai.
“Yasudah mari kita juga masuk.” ajak Renji sambil menyeret tanganku.

^^^^^^^

Aku, Hitsu, Renji dan Ishida masuk ke sekolah dan mencari kelas masing-masing, ternyata kami semua sekelas lagi.’ Hahaha.’ memang dasar kami soulmate, tidak ku sangka dapat sekelas lagi dengan mereka.
Kamipun duduk di tempat masing-masing, seperti biasanya aku memilih tempat duduk dekat jendela, entah mengapa itu adalah tempat duduk favoritku di kelas, Renji duduk di belekangku dan Hitsu di sampingku sedangkan Ishida seperti biasanya dia memilih tempat duduk paling depan maklum dia kan murid terpintar di Shinigami High School, meski kami berbeda karakter kami selalu ingin bersama dan selalu dekat.
Jam pelajaran pun dimulai, sesuai jadwal pelajaran baru dijam pertama kelasku adalah pelajaran Ichimaru sensei, yap pelajarannya adalah pelajaran yang membosankan karena kami harus manghitung dan manghitung dengan rumus-rumus yang bikin otakku ingin meledak *lebaii.
 Aku yang malas memperhatikan Ichimaru sensei mengoceh tidak jelaspun memelingkan wajah ke arah jaendela dan memandangi lapangan olahraga yang ternyata ada anak kelas 3 matakupun tertuju pada warna rambut yang mencolok, ia itu adalah Kurosaki senpai, sosok laki-laki misterius dan sangat pendiam.
“Pletak, aduhhhh.” akupun kaget dan mengaduh kesakitan, sambil mengelus-elus kepalaku.’iiitaaaiiii.’ eluhku.
“Kenapa kau melamun Kuchiki??” tanya Ichimaru sensei yang menimpuk kepalaku dengan spidol.
“Iii..ituu, daijoubu sensei, aku hanya sedikit mengantuk.” kataku sambil beralasan.
“Oohh,, kau mengantuk.” uacapnya.
“Un,, sensei.” jawabku cepat.
“Kalau kamu mengantuk mendingan kamu cuci muka, kemudian berdiri di luar kelas sampai jam pelajaran saya selesai.” katanya yang terlihat agak marah.
“haii, sensei, gomenasai.” kataku sambil berjalan ke luar kelas.
 ‘hmm.. sebenarnya suka tidak suka si dihukum, akhirnya bisa melarikan diri dari pelajaran matematika, tapi gak bisa liatin Kurosaki senpai yang sedang olahraga kussoo.’ gumamku yang sedang berdiri di luar kelas.
Tidak lama kemudian sosok seseorang yang ku kagumi lewat di depanku, ia tampak cool setelah olahraga, iapum berjalan melewatiku, entah mengapa aku menjadi gugup dan merasa malu.. walaupun aku tau dia tiadak menatapku.

^^^^^^^

Setelah hukuman selesai akhirnya istirahatpun tiba.
“Rukia, kenapa tadi kau melemun begitu??” Tanya Ishida.
“Hmm.. gapapa kok.” Jawabku santai.
“Eehh, Ruki, tadi kau bengong di kelas bukan karena nagantuk kan??” Tanya  Renji. “Aku memperhatikan sikapmu di kelas tadi.” Sambungnya.
“Gak kok bener deh aku cuma nagntuk.” Kataku meyakinkannya.
“kalau kau suka dengan Kurosaki senpai bilang saja,  terus kenapa gak cari tau tentang dia dari Byakuya senpai dia kan teman dekatnya.” Kata Renji yang benar-benar membuatku salah tingkah dan kehilangan kata-kata.
“Renji jangan sok tau ia.” Sahutku kesal karena takut ketahuan bahwa aku memang mulai suka dan mengagumi Kurosaki senpai.
“Jangan menyembunyikan perasaanmu dariku, kau pikir kita sudah berteman berapa lama??” Ucapnya.
“Gakk tau ahh,, gak peduli.” Kataku, Renji hanya menatapku dengan senyum nakalnya sedangkan Hitsu dan Ishida yang sedari tadi mendengar percakapan kami hanya terkekeh geli.

^^^^^^^

Setelah seharian di sekolahpun, akhirnya kami pulang.
“Ruki, lama sekali si kau kutunggu dari tadi.” Seru Byakuya yang sedari tadi menunggu Rukia di gerbang sekolah.
“Gomen membuatmu menunggu.” Jawabku singkat. Kamipun berjalan menuju rumah.
“Tadaima.” Kataku dan kakak sesampainya di rumah.
“Selamat datang.” Sahut ibu menyambut kedatangan kami.
Akupun langsung pergi ke kamarku untuk mengganti pakaian, tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamarku.
“Tok..tok.. Rukia, boleh aku masuk??” Kata kakak dari luar kamar.
“Ia, silahkan.” Jawabku, kemudain kakak pun masuk ke kamarku.
“Hmm,, ada apa kak??” Tanyaku.
‘’Gapapa kok hanya ingin mengobrol saja.” Jawabnya.
“Ooohh.....” tanggapku singkat.
“Ku dengar katanya kau tadi di hukum oleh Ichimaru sensei ia?? Heheh, ayo ngaku.” Ucapnya.
“Eeehh, itu kau tau dari mana?? Pasti dari si baboon Renji ia atau Hitsu atau Ishida?? Huuh, dasar pengadu.” Ucapku sambil kesal.
“Hahha,, bukan kok bukan mereka.” Jawab kakak.
“Terus dari siapa dong??” Tanyaku penasaran.
“Toba tebak.” Kata kakak sambil menggodaku.
“Males,, ahh tebak-tebakan segala.” Kataku sambil manyun.
“Ia,ia aku beri tahu tapi jangan manyun, jelek tau.” Katanya sambil tersenyum.“Aku tau dari Ichigo.” lanjutnya.
“Apa?? Kuro senpa..ii, ku kira tadi dia tidak memperhatikan aku yang sedang di hukum.” Kataku dengan suara yang lirih dan tersenyum kecil.
“Iya dari dia, siapa lagi yang melihatmu waktu di hukum selain dia. hahha, memalukan.” Ejeknya.
“Reseee,, kakak rese banget si bisanya meledek saja dari tadi.” Rengekku.
“Hahahaa, becanda kok, lagian dihukum itu kan bukan hal yang pertama kali buatmu.” Lanjutnya.
“i know, i know.” Jawabku seperti orang tidak berdosa.
“Ooo, ia  jika ku perhatikan akhir-akhir ini tingkahmu jika bertemu Ichigo aneh, kau mulai suka padanya ia??” Ucapnya.
“Hmm,, aku gak tahu baru kali ini aku merasakannya, jika bertemu dia perasanku jadi aneh.” Kataku jujur, dengan malu-malu.
“Hmm,, adikku sedang jatuh cinta ternyata.” Serunya.
“Nani?? Jatuh cinta, tidak kok aku hanya kagum dengan sosoknya yang misterius.” Kataku mencoba mengelak.
“Jika kau suka padanya gapapa kok dia orang yang baik lagian mumpung dia masih jomblo.” Katanya sambil menyaringai.
“Hah, serius gapapa?? Kenapa dia gak punya pacar, bukannya banyak wanita suka padanya??” tanyaku panjang lebar dan penasaran.
“Gapapalah namanya juga manusia wajar kok  kalau jatuh cinta, ia memeng banyak wanita suka padanya, tapi entah mengapa dia sangat cuek, bahkan waktu itu dia menolak seorang gadis yang menyatakan cinta padanya.” Jawab kakak serta bercerita tentang Kurosaki senpai kepadaku.
“Heheh,, wahh, kenapa dia aneh banget ia jadi cowo??” Kataku.
“Entahlah, mungkin dia merasa tidak cocok.” kata kakak sambil keluar kamar.
“Wahh, apa Kuro senpai jangan.. jangann....” ucapku sambil menggantungkan kata-kata.
“Apa?? Yaoi mksudmu??” sahut kakak. “Enggak kok dia masih normal hanya saja, ia belum menemukan seseoang yang benar-benar di sukai.” Katanya sambil berjalan dengan suara yang semakin lama semakin kecil.
“huft,, sukurlahh.” ucapku lega mendengarnya.


^^^^^^^^

Setelah beberapa minggu berlalu, akupun yakin dengan perasanku, ia perasaan kagum ini memeng berubah menjadi sebuah pearaan yang di sebut cinta.‘apa perasaan ini akan terbalas??’ tanyaku pada hatiku.
“hoii, Ruki kau melamun lagi??” Kata Hitsu.
“Heheh,, apa ia aku melemun??” kataku.
“Ia dari tadi kau melamun.” ucap Hitsu.
“Halooo.. semuaa....” Kata para senpai disertai kakakku menggahampiri aku dan Hitsu yang sedang duduk di sudut kantin.
“Haloo.. senpai semuaa....” Jawabku dan Hitsu serempak.
“Boleh kami bergabung??” Tanya Ukitake senpai disertai senyum dari semuanya.
“Haha, silahkan.” Jawabku.
“Ooo, iya, Hitsu, Ruki apa kalian ingin bergabung dengan kami untuk weekend ke pantai??” Ajak Urahara senpai sambil meminum jus jeruknya.
“Hmm.. apa kami tidak mengganggu.” kata Hitsu.
“Tentu tidak.” Jawab mereka serempak.
“Tambah ramai itu tambah seru liburannya.” sahut Kenpa senpai.
“Alooohaaaa,, lagi pada ngomongin apa si kayaknya seru deh, kok gak ajak-ajak aku.” Ucap Renji yang baru datang.
“Kami berencana untuk pergi ke pantai weekend ini, apa kau akan ikut juga Renji??”  Kta kakakku.
“Waaahh, pantai.. aku pasti ikut, kau juga kan Ishida.” Jawab Renji senang.
“Apa boleh buat kalian bertiga ikut, aku juga harus ikut.” Jawab Ishida stay cool.
“Yup, kalau begitu baguslah, oia, kalau yang punya pacar boleh ajak pacar kok.” Kata Urahara.
“Hahh, pacar??” kataku.
“Yup, aku juga bawa Hisana kok.” Sahut kakaku.
“Kalau begitu, aku ajak Soifon ahh.....” Teriak Renji senang, karena baru jadian dengan Soifon.
“Aku juga akan mengajak Inoue deh.” Lanjut Isahida.
“Aku juga mengajak Yoroichi.” Ucap Urahara sambil tersenyum.
“Huuuuaaahh,, ini mah aku bakal jadi kambing conge dong.” Kataku dan Hitsu bersamaan.
Sebenarnya Hitsu lagi pedekete sama Hinamori, tapi karena belum jadian jadi gak mau nagajak deh.
“Tenang aja kan ada aku yang bisa menemani kalian.” Kata Kenpa senpai yang masih jomblo sambil gandeng Kuro senpai.
“Huuhh, ya sudahlah, nasipp.” Seruku.
“Yaaa, barangkali saja nanti ada yang cinlok.” Kata kakakku yang jeles-jelas menyindir.
“Apa maksudmu??” Sahutku.
“Daijoubu, imooto.....” Katanya sambil nyengir ampir kayak Hiruma Youichi.

^^^^^^^
*WEEKEND*
“Apa sudah berkumpul semua??” Tanya Kenpachi.
“Belum, adikku dan Hitsugaya belum tiba.” Ucap Byakuya. ‘Dasar lelet kebiasaan, awas saja kalau sudah tiba nanti.’ serunya dalam hati.
“Hiiiiiiiiiiii,, ohayou minna.” Kataku sambil teriak ketika sampai di ruamah Urahara senpai yang di jadikan tempat berkumpul.
“Pagii semua.” Kata Hitsu juga.
“Hei, kamu lelet banget si Ruki.” Ucap kakakku.
“Yeee, siapa suruh meninggalkan aku.” Jawabku cuek.
“Aku kan menjemput Hisana.” Kata kakak.
“iya, bawel aku tahu.” Sahutku ngeyel.
“Yah, sudah berkumpul semua, mari kita jalannn.....” Teriak Renji sambil merangkul Soifon.
Kami semua berangkat, aku naik mobilku yang dikendarai kakak, akupun tidak menyangka jika Kuro senpai juga akan ikut di mobilku, ia dia duduk di mobilku selain itu ternyata aku juga duduk di sebelahnya, Kenpa senpai dan Hitsu juga ada di mobilku tapi mereka duduk di bangku belekang, aku merasakan jantungku yang berdetek cepat aku tidak tau apa yang harus aku lakukan untuk menghilangkan rasa gugup ini. Untung saja Hitsu mengajak aku berbicara. Disepanjang perjalanan aku memperhatikannya yang sedang asik mendengarkan musik dari ipodnya, tiba-tiba...
 “Rukia-chan mau mendegarkan lagu bersamaku.” Ajaknya sambil memberikan sebelah headshetnya padaku.
“Hmmm.. apa boleh??” Tanytaku rada gugup.
“Silahkan.” Ucapnya.
“Aa..arigatou senpai.” Ucapku yang menyadari bahwa mukaku memerah..’Dia berbeda sekali’ kataku dalam hati.

^^^^^^^

Setelah perjalan yang ccukup lama kamipun sampai di tempat tujuan, yaitu sebuah pantai yang indah yang ada di Kyoto.
“Huahh,, akhirnya sampai juga, aku sangat cape.” Ucap Hitsu.
“Yiippiiee, pantainya indah sekali.” Teriakku senang.
Lalu kami, menurunkan barang-barang dari bagasi, dan satu persatu kami memasuki resort yang telah di pesan, setelah pembagian kamar serta merapihkan barang aku langsung berenang di pantai.
Aku sangat senang, karena aku suka sekali dengan pantai, aku dan Hitsu mencoba membangun istana pasir, sedangkan yang lainnya sibuk dengan pasangan masing-masing,  sedangkan Kenpa senpai sedang tidut sambil berjemur dan Kurosaki berenang. Setelah selesai membangun istana pasir aku berenang dan Hitsu memutuskan untuk kembali  ke resort dan beristirahat.
Akupun berenang sampai lupa waktu, saat aku memperhatikan sekitarku ternyata hanya ada aku dan Kurosaki, tanpa ku sadari ombak mulai membesar  dan air laut pun pasang aku mencoba berteriak tapi sulit, entah aku tidak tau aku akan selamat atau tidak, akupun mulai tenggelam.
“Rukia..Rukia.. bangun, cepatlah sadar jangn membuat aku khawatir.” Ucap Byakuya dan semuanya khawatir.
“Biarkan dia istirahat dulu, dia hanya pingsan.” seru Hisana sambil menenangkankakak.
 “Kalian keluar saja aku akan menggantikan bajunya agar tidak masuk angin.” Ucap Hisana di sertai anggukan Soifon.
“Un, aku bantu.” Kata Soifon.
Sudah berjam-jam sepertinya aku pingsan, semua yang menunggu dan memani sudah tertidur kecuali Ichigo.
“Rukia.. ku mohon bangun.” Gumam Ichigo.
“Mmmmphh.. a..aku,, apa yang terjadi padaku??” Tanyaku yang masih lemah dan mencoba menginat semua apa yang terjadi padanya.
“Ru..kia, kau sadar juga akhirnya.” Ucap Ichigo sambil membangunkan kakakku Byakuya yang tertidur di sampingnya.
“Iya, Rukia, akhirnya kau sadar, aku sangat mengkhawatirkanmu.”  Sahut kakak yang benar-benar terlihat mengkhawatirkanku.
Semuanya  pun terbangun dari tidur, dan mereka senang dengan keadaanku yang sudah siuman.
‘Apa yang terjadi  padaku, tadi aku merasa tenggelam, tapi.. rasanya ada seseorang yang menyelamatkanku dan.. memberikan aku napas buatan,, apa itu dia.. berarti tadi secara tidak langsung kami berciuman.’ Batinku yang bertanya-tanya bingung sambil menatap wajah Ichigo dengan wajah merona.
“Rukia sebaiknya kau minum obat dulu.” Seru kak Hisana sambil memberikan obat padaku.Akupun meminum obat itu.
*di balkon*
“Ichigo terima kasih tadi kau menolong adikku.” Ucap Byakuya.
“Hai, douita Byakuya.” Ucap Ichigo.
“Aku memang kakak yang tidak becus menjaga adikku.” Sesalnya. ”Aku merasa sangat bersalah.”
 “Hmm,, makanya jangan lupa sama adik kalau sedang pacaran.” Jawab Ichigo serta seringainya.
”Hhmm.. ngomong-ngomong apa kau menyukai adikku??” tanyanya to the point.
“Eehh, suka maksudmu apa??” Tanya Ichigo bingung .
“Maksudku suka sebagai pria kepada wanita.” Jelas Byakuya.
“Aku tidak tau, tapi aku selalu menyukainya sebagai adik, karena dia orang yang bersemangat dan ceria.” Ucap Ichigo yang sebenarnya menyenbunyikan suatu perasaan yang belum ia yakini.
“Ooohh,, begitu.” Sambut Byakuya sambil menatap indahnya langit pada malam itu.
“Memangnya kenapa kau menanyakan hal itu??” Tanya Ichigo sambil menaikkan sebelah alisnya.
“Hahha,, daijoubu Ichigo, aku hanya bertanya iseng saja.” Katanya sambil tersenyum.
“Hah, dasar aneh-aneh saja.” Sahut Ichigo sambil mengerutkan dahinya.
“Wahh, kau yang lebih anehh.. masa RAJAnya aneh teriak aneh.” Canda Byakuya. Kedua sahabat itupun saling menatap kemudian tertawa bersamaan.

^^^^^^^

Pagi haripun tiba, cahaya matahari yaang hangat, suara ombak yang merdu menyapu pantai membangunkan tidur nyenyakku dan yang lainnya.
“Huamzz,, Ohayou Soifon, kak Hisana” Ucapku.
“Ohayou, Rukia.” Jawab mereka.
“Bagaimana keadaanmu sekarang??” Tanya Soifon.
“Aku merasa lebih baik setelah minum obat semalam.” Kataku sambil tersenyum.
Kamipun beranjak pergi ke ruang makan untuk sarapan. Saat makan pun terasa hening, tapi tiba-tiba kakakku memecah keheninagan.
“Rukia, apa kau sudah bilang terima kasih pada Ichigo yang telah menyelamaykanmu kemarin??” tanya nii-sama..
“Eehh, ia belum.” Jawabku sambil tersipu malu.
“Sudahlah Byakuya itu tak masalah.” Jawab Ichigo.
“Tapi benar kata kakak.” Sahutku dan kemudian aku berdiri sambil sedikit menundun dan berkata “Kurosaki senpai Hontou ni Arigatou.”
“Un, douitashimashite. Sudah sewajarnya aku membantumu.” Seru Ichigo sambil tersipu.
Kami pun melanjutkan makan dan setelah itu kami berkemas untuk kembali ke Karakura.
 To Be Continue~~ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar