ADMIRE by Cikadev
BLEACH - TITE KUBO
Chapter III
BLEACH - TITE KUBO
Chapter III
Setelah mereka merasa Rukia sudah tenang dan
kembali ceria, Hitsugaya dan renji memutuskan untuk pulang dan beristirahat.
Hitsu dan renji pun mengantar Rukia ke rumahnya.
“Hitsu, Renji Arigato yo sudah membuatku
tenang dan mengantarku pulang.” Ujar Rukia kepada dua sahabatnya.
“Yo, douita Ruki.” Jawab Renji serta diiringi
anggukan Hitsugaya.
“Kami pulang ya.” Ucap Hitsugaya dan melambaikan
tangannya.
Rukia
membalas lambaian dari kedua sahabantnya itu. “Hati-hati.” Serunya. Rukia pun
masuk ke rumahnya sebelum memasuki kamarnya ia memutuskan untuk mengunjungi
kamar kakaknya lebih dulu untuk mencari tahu siapa gadis yang ia lihat bersama
Ichigo. ‘Semoga saja kakak yahu siapa gadis itu.’ Harpnya dalam hati.
“Tokk...tokk..” rukia mengetuk pintu kamar
Byakuya. “Apa kakak sudah tidue??” Tanyanya dari balik pintu.
“Ada apa Rukia, masuk saja.” Ucap Byakuya dari
dalam kamarnya.
“Huft,, sukurlah kakak belum tidur.” Katanya.
“Hmm,, ada apa??” Tanya Byakuya sedikit
bingung.
“Ada yang ku ingin tanyakan tentang Ichigo.”
Ucapnya.
“Tenntang apa?? Tentang dia suka atau tidak
padamu??” Ucap Byakuya sok tahu.
“Huh,, bukan itu... kakak sok tahu banget si.”
Katanya rada kesal melihat sikap kakaknya yang sok tahu.” Dengerin dulu cerita
aku.”
“Terus apa dong. Buruan maknya to the point
aja kalu mau tanya.” Seru Byakuya.
“Hmm,, gini lh ceritanya, tadi aku kan ke toko
buku yang ada di mall Karakura, eh tanpa sengaja kami melihat Ichigo dengan
seorang gadis berambut ungu , yahhh lumayan manislah.....” Cerita Rukia.
“Hn,, terusss...??” tanya Byakuya. “Kamu
cemburu gitu...” Ucapnya.
“Emm.. gimana ya, mungkin. Tapi bukan itu yang
ingin ku ceritakan.” Sambung Rukia.
“Hahahha,, kamu bisa cemburu juga.” Kata
Byakuya sambil menertawai adiknya. Rukia yang ditertwakan oleh kakaknya hanya
cemberut dengan wajah merona.
“Huh,, kenapa ngetawain aku. Jawab yang aku
tanya dong jangan ketawa aja.” Serunya
dengan nada suara yang bete.
“Abisnya kamu tidak biasa seperti ini jadi
lucu saja.” Jawabnya.
“Uuuhh,, kakak jawab dulu pertanyaanku, cewek
rambut ungu itu siapa??” Ucapnya dengan nada tinggi.
“Hmm,, baiklah-baiklah.” Ucap Byakuya. “Siapa
ya.” Gumamnya lirih. “Apa itu dia.” Sambungnya dengan suara kecil tapi masih
terdengar dengan Rukia.
“Siapa kak?? Kakak krnal dengan gadis itu??”
Tanya Rukia sambil menggoncangkan tubuh Byakuya.
“Kalau dia Senna, aku kenal.” Jawab Byakuya,
Rukia tambah penasaran.
“Eehh,, Senna?? Dia siapa kak??” Tanyanya
lagi.
“Senna itu dulu sekolah di sekolah kita,tapi
dia hanya berseolah satu tahun saja, karen ayahnya di pindahkan kerja ke London
dia jadi pindah sekolah ke sana.” Jelas
Byakuya.
“oohhh,, terus ada hubungan apa dia sama
Ichigo??”
“Dia iru pacar pertama Ichigo, dan Ichigo
sangat menyayanginya.” Lanjut Byakuya.
Rukia yang tadinya heboh dan serius
mendegarkan cerita kakaknya menjadi murung ketika tahu bahwa Senna si gadis
berambut ungu itu mantan kekasih Ichigo. Byakuaya yang menyadari perubahan
sikap dari adiknya berusaha menghibur.
“Hei,, jangan murung gitu gong, tambah jelek
tahu. Belum tentu dia Senna kan.” Hibur Byakuya.
“Tapi mungkin saja dia itu Senna kan kak.”
Ucap Rukia dengan nada sangat rendah. “Apa itu yang membuat Ichigo tidak mempunyai
pacar selama ini, apa karen aia menunggu Senna.” Lanjut Rukia.
Byakuya menghela napas. “Tapi aku tahu siapa
Ichigo, dia memang pria setia, tapi dia juga bukan pria bodoh yang setia
menunggu kenyataan yang tidak pasti, setahuku sejak Senna pindah ke London
mereka hanya sempat berkomunikasi beberapa bulan, dan setelah itu aku dengr
dari Ichigo kalau Senna minta putus dengan alasan tidak bisa berpacaran jarak
jauh.” Jelas Byakuya panjang lebar untuk menenagkan adik kesayangannya itu.
“Ya, ku harap yang ku lihat tadi bukan cewek
itu.” Ucap Rukia dengan menundukkan wajahnya yang sedih. “lagi pula tidak
sepantasnya aku sedih, aku kan bukan siapa-siapanya Ichigo.” Sambungnya.
“Hei, jangan berkata seperti itu, aku tahu
kalau Ichigo juga mempunyai perasaan yang sama seperti yang kamu rasakan, tapi
dia ingin lebih meyakini perasaannya.” Ujar Byakuya sambil mengusap lembut
kepala adiknya.
“Hn, terima kasih kak.” Seru Rukia.
“Ya, sudah sekarang lebih baik kamu kembali ke
kamarmu karena besok kita harus ke sekolah, dan tentang gadis itu, lebih baik
kamu tanya saja sama Ichigonya langsung.” Saran Byakuya. Rukia hanya
membalasnya dengan anggukan dan senyuman tipis.
-
Pagi yang indah dan cerah pun hadir diiringi
suara burung kecil yang merdu, matahari pagi memberi kehangatan di pagi ini
seorang gadis bermata violet itu berjalan menuju sekolah dengan mobil ferrari
yamg di kemudikan ayahnya.
“Rukia, tumben hari ini kamu minta ayah
antar,” Tanya ayahnya.
“Heheh,, tidak apa-apa kok yah, Cuma lagi
malas saja jalan kaki bareng kak Byakuya.” Jawabya.
“Ooohh,, dasar kamu ini ada-ada saja, tapi
kamu tidak sedang bertengkar dengan kakakmu kan??” Tanyanya lagi.
“Eehh,, tiadak kok, kami kan rukun-rukun saja
yah.” Ucap Rukia.
“Baguslah jika seperti itu.” Ucap ayahnya
sambil mengelus kepala anak gadisnya itu. “Ya, sudah silahkan turun tuan putri
sudaj sampai.” Lanjut ayahnya.
“Terima kasih ya yah.” Ucpanya sembari memberi
ciuman pada ayahnya.
Sebenarnya Rukia memutuskan untuk pergi
bersama ayahnya hanya untuk menghindari bertemu dengan Ichigo yang biasabya
berabgkat sekolah dengan Byakuya. Dia merasa belum siap menanyakan apa yang ia
lihat kemarin pada Ichigo. Byakuya yang tahu dengan perasaan adiknya menyuruh
Rukia pergi sekolah duluan bersama ayanya Ukitake.
Ichigo POV
Aku berangkat sekolah seperti biasa, aku
menunggu Byakuya dan teman lainnya di tempat biasa kami bertemu, tapi entah
mengapa pagi ini terasa berbeda, ya, tepat sekali Byakuya hanya sendiri ‘Dimana
dia, dimana Rukia, dimana gadis ceria itu??’ Ucapku dalam hati.
“Pagi, Byakuya.” Sapa Ichigo.
“Yo, pagi.” Balasnya.
“Hmm,, tidak biasanya kau berangkat sendiri??
Dimana Rukia??” Tanyaku .
“Oohh,, Rukia.. dia hari ini berangkat sekolah
bersama ayahku.” Katanya.
“Tumben sekali, memangnya kenapa kalau
jalan??” Tanyaku.
“Mungkin ada sesuatu err,, maksudku seseorang
yang ia hindari.” Jawabya, dan itu membuat aku bingung, ‘Siapa?? Siapa yang
Rukia hindari?? Apa aku??’ tanyaku pada diriku.
Kami pun tiba di sekolah, saat di kelas aku
masih memikirkan kata-kata Byakuya yang barusan, aku memutuskan bertanya kepada
Byakuya tentang orang yang Rukia hindari itu.
“Hoi, Byakuya.” Seruku.
“Hn, apa??” katanya.
“Ada yang ingin kutanyakan.” Kataku.
“Hmm,, tapi sebelum kau bertanya, kau harus
menjawab pertanyaanku terlebih dahulu.” Tegasnya.
“Hmm,, apa??” Kataku sedikit bingung.
“Tentang perasaanmu kepada adikku.” Katanya.
“Apa perasaanmu masih menganggapnya hanya sebagai adik atau kau mulai
menyukainya, dan satu lagi apa kau masih berhubungan dengan Senna??” Ktanya
panjang.
“Eehh,, itu, tadinya aku memang menggapnya
adik tapi setelah aku semakin dekat dengannya aku merasa sangat nyaman dan
senang saat melihat senyumya.” Jawabku jujur dengan apa yang kurasakan.
“Kalau Senna??” Tnyanya.
“Senna hanya seorang teman bagiku, dan kami
juga sudah lama tidak berhungan dengannya, dan terakhirku dengar sekarang dia
sudah punya pacar disana.” Jelasku padanya. “Hei, kenapa kau bertanya soal
Senna??” Tanyaku yang semakin bingung dengan pertanyaan-pertanyaan Byakuya.
“Hmm.. karena kemarin Rukia melihatmu dengan
wanita berambut ungu, kau tahu Rukia sangat sedih melihatmu dengan gadis itu.”
Ucap Byakuya dengan nada sedikit tinggi.
“Heh?? Aku?? Dengan wanita berambut ungu.
Jangan-jaangan yang Rukia lihat aku dengan...’Yumichika’. Ucapku.
“Siapa lagi Yumichika??” Tanya Byakuya
bingung.
“Hahahhaha,, Byakuya, Yumichika nitu teman
SMP-ku.” Ucapku sambil tertawa dam membuat Byakuya tambah bingung.
“Iya,, dia itu siapamu??” Tanyanya lagi.
“Yumichika itu hanya teman SMP-ku dan satu
lagi yang perlu kau tahu dia seorang laki-laki, kemarin itu aku memang janjian
dengan beberapa teman SMP-ku di Karakura mall, kami kayak reuni kecil-kecilan
gitu.” Ceritaku jelas pada Byakuya yang tertawa bersamaku dengan sedikit
kebingungan,
“Hei, tapi kata Rukia dia sangat manis.”
Ujarnya.
“Iya, dia memang laki-laki yang manis dan
kadang suka berdandan seperti perempuan.” Ucapku.
“Kyaaaaa... berarti waria dong.” Ucap Byakuya
kaget dan aku hanya tertawa. “ya, sudah kau jelaskan saja pada Rukia agar tidak
ada salah paham.” Perintahnya.
“Ya, pasti.. istirahat aku akan menemuinya.”
Kataku..
To be continue~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar