Bleach TITE KUBO
Mapple - Cikadev
rate T
hurt/comfort romance & friendship
“Spent my time with u”
Mereka berjalan di Musim gugur yang indah, Ichigo menarik tangan Rukia untuk mempercepat jalan mereka.
“Bodoh, buru-buru sekali.” Elu Rukia yang sedari tadi ditarik-tarik tangannya oleh Ichigo.
Ichigo hanya menengok dan tertawa. “Hahah, maaf.. Aku terlalu bersemangat.” Senyum Ichigo.
Rukia menatap tempat sekitarnya dengan mata violetnya yang indah, meneropong kesegala penjuru dari keindahan tempat itu. “Ichi..Go..” Suaranya yang terperangah.
Ichigo mendekat dan memegang pundak sahabatnya. “Iya, tempat ini.”
“Ternyata.. kau tidak melupakan tempat ini.” Rukia masih tidak percaya dengan yang ia lihat.
“Heii, cebol bodoh.. Aku tidak sepikun itu..” Ucapnya dengan nada bercanda.
“Hahah.. tempat ini..” Rukia tersenyum sambil mengingat masa lalunya.
-FLASBACK-
“Aduhhh, susah sekali..” Kata seorang gadis kecil yang coba menggambil layang-layangnya d’atas pohon. “Baiklah aku akan memanjat..” Serunya dengan bersemangat.
Gadis itupun memanjat pohon yang cukup tinggi itu. “Aaahh, masih belom sampai.. tinggi sekali.” Ucapnya dalam hati. “Yes, aku mendapatkannya.” Gadis itupun tersenyum dengan senangnya sampai-sampai ia lupa sedang berada dimana dirinya sekrang.
Ternyata disisi lain dr pohon itu ada seorang anak laki-laki yang sedang tidur dengan pulasnya di bawah pohon itu. Rukia yang kehilangan keseinmbangannya pun berteriak. “Heiiiiiiiiiiiiiiii, orange bodoh, menjauh dari bawahku.” Ichigo dengan cepatnya menyingkir dari bawah pohon itu dengan sedikit bingung.
“Awassssssssss..” Terikan dari gadis kecil itu. “Brukkkkkk..” Ia pun jatuh. “hei, aku tidak merasakan sakitt..” ucapnya lirih dengan sedikit kebingungan.
“Jelas, sekarang lihat.. kau ada dimana nona..” Ucap anak laki-laki yang bertubuh tinggi itu.
Rukia menatap keadaannya. “E-eh, maaf..”
“Sekarang turun, kau berat tau..” Ujar Ichigo.
“Iya, maaf..” Rukia turun dari tubuh Ichigo yang ditindihnya dengan rona merah dipipinya.
Ichogi berjalan meninggalkan Rukia. “Aku duluan yah..” Ichigo melambaikan tangannya.
“Hei, tunggu.. Terima kasih yaaa..” Teriak Rukia, dan ia mengejar Ichigo. Rukia dan Ichigo pun berkenalan pada saat itu. Dari situ mereka mulai berteman, dan setelah lulus sekolah dasar mereka masuk disekolah SMP yang sama dari situ mereka mengenal satu sama lain lebih dekat dan akhirnya menjadi sahabat.
-FLASBACK END-
Rukia berseringai kecil mengingat kejadian empat tahun lalu. “Sangat tidak terduga.” Ucapnya lirih.
“Ya, siapa yang akan menyangka tidur siangku akan diganggu oleh gadis yang terjatuh dari pohon karena sebuah layang-layang yang jelek.” Ichigo mengusap kelapa Rukia. “Gadis bodoh.”
“Hahaha.” Rukia tersenyum menunjukkan berisan kecil giginya. “Dasar Ichiberry weeee.” Ledeknya.
Mereka berjalan menuju pohon besar yang tua itu, Ichigo merebahkan tubuhnya d’bawah pohon itu.
“Sudah sangat lama sekali rasanya aku tidak kesini.” Ujarnya.
“Ahaha, jangankan engkau Ichigo, akupun begitu.. sejak kau pindah, aku jarang sekali ke tempat ini.” Sahut Rukia. “Aku tidak suka datang ke tempat ini sendiri.” Lanjutnya.
“Hha.. tapi hari ini kau tidak sendiri.” Ucap Ichigo.
“Tentu, aku bersama Ichiberry si rmabu orange.” Rukia mengambil tempat merebahkan dirinya disebelah Ichigo.
“Rukia.. Bagaimana perasaanmu sekarang?” tanya Ichigo yang membuat Rukia sedikit bingung.
“Kenapa dengan aku? Aku yang seharusnya bertanya tentang keadaan diri dan perasaanmu.” Tanggap Rukia pada pertanyaan Ichigo.
“Aku baik-baik saja kok.” Ichigo meyakinkan.
“Begitupula aku.” Rukia menunjukkan ekpresi wajah yang sangat tenang.
“Baguslah jika seperti itu, aku senang mendengarnya, aku tidak ingin kau merasa sedih atau tersakiti karena ulah ‘dia’ yang menjengkelkan itu.” Ucap Ichigo sengit ketika mengetahui sahabatnya diselingkuhi oleh kekasihnya.
“Hei, tenang kau seperti baru mengenalku saja.” Rukia meredam emosi sahabatnya. “Aku sudah tahu sejak awal aku menjalin hubungan dengannya, aku tahu akan berkahir seperti ini.”
“Lalu untuk apa Rukia, orang itu,, Err.. membuat aku kesal saja.” Ichigo masih terlihat emosi.
“Iya, karena aku ingin meelihat ia berubah, namun kenyataannya sulit merubah orang seperti tiu.” Ucap Rukia dengan santainya.
“Apa kau yakin?” Tanya Ichigo.
“Tentu.” Ucapnya tegas dengan senyum simpulnya yang indah.
“Haha, baiklah aku percaya.. Lupaan semua itu.” Ichigo mengalihkan pembicaraan dan Rukia hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya.
“Hmm.. bagaimana dengan Inoue?” Ucap Rukia sedikit ragu.
“Aku sudah melupakannya, ornag yang dulu aku sayangi sekarang menjadi orang yang paling aku benci.” Ucap Ichigo dengan tatapan penuh kebencian mengingat mantan kekasihnya.
“Apa kau yakin?” Rukia sedikit meledek. “Nanti cinta lama bersemi kembali lagi.. hehheh.”
“Ya, pastinya, aku kan laki-laki yang memegang semua yang ku ucapkan, aku bukan pembual dan kau kan kenal aku, aku bukan tipe pembohong dan laki-laki pecundang.” Ucap Ichigo tegas setegas-tegasnya.
“Waaahhh, keren.. aku tau itu.. Heheh, jadi tidak meratapi?” Ucap Rukia sedikit iseng.
“Untuk apa diratapi, hanya bisa bersabar. Lihatlah ke bawah jangan ke atas, masih banyak yang lebih sulit dari kita. Kau mengerti cebol..!” Ichigo sedikit menekankan kata-katanya dan ia mendekatkan wjahnya kearah Rukia dengan sedikit menekan kepala sahabatnya.
“Hahah, siap pak.. aku mengerti, semua akan indah pada waktunya.” Balas Rukia memberi sikap hormat kepada sahabatnya dan mereka tertawa bersama kemudian merebahkan kembali tubuh mereka di bawah pohon mapple yang daunnya sedang gugur itu.
“Ichigo, lihat pohon mapple ini, indah sekali bukan.” Ucap Rukia.
“Sangat indah dan sangat rapuh.” Sahut Ichigo.
“Benar, waktu itu aku kesal sekali padamu, karena kau pindah tanpa memberi tahu aku terlebih dahulu, dan pohon ini jadi korban kemarahanku, aku memberi pohon ini sayatan-sayatan kekecewaanku.” Jelas Rukia.
“Tapi sekarang kan kau tahu apa alasanku, aku juga sudah meminta maaf padamu dan berjanji padamu tidak akan seperti itu lagi. Sulit sekali mebuatmu percaya lagi padaku, dasar anak kecil keras kepala.” Ucap Ichikgo panjang lebar.
“Hahha, iya maaf jika aku keras kepala abisnya kau menjengkelkan.” Rukia mencoba mengelak. ” iya sudahlah yang lalu biarlah berlalu lupakan semuanya dan ucapkan selamat datang untuk kehidupan baru” lanjut Rukia.
“Yoo, itu benar, selamat datang kehidupan baru dan pengalaman baru, semoga kita bisa lebih dewasa yah.” Ujar Ichigo sambil mengangkat tubuhnya lalu berdiri dan menarik tangan Rukia. “Ayo, kita pulang langit sudah menunjukkan senja.” Ucapnya.
“Iya, iya dasar bawel.” Rukia berdiri. Mereka pun berjalan berdampingan.
“Semoga persahabatan kita tidak kalah yah dengan pohon mapple yang tua ini.” Ucap Rukia dengan senyum manisnya yang tulus dan Ichigo membalas dengan anggukan kecil. Ichigo dan Rukia berjalan pulang ke rumah Rukia ditemani keindahan lazuardi senja dimusim gugur.
~END~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar