1. Buah hati Garin Nugroho dan Riani Ikaswati ini sadar betul akan hal itu.
2. Persetujuan Linggarjati adalah titik pijak kehadiran Indonesia sebagai negara bangsa modern di dunia internasional.
3. Kini keberadaannya aman dibawah payung Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.
4. Ia andaikan dirinta bagai sekuntum bunga indah tapi akan layu, sementara pohonnya tetap tegak.
5. Tak ada waktu yang merangkak terlalu panjang.
6. Dia mengakui bahwa seni tradisi ini semakin luntur dan ditinggalkan orang.
7. Menjadi seniman di negeri ini tentulah seperti menapaki jalan kesunyian.
8. Sebagai ujung tombak dari republik ini, Jayakarta yang pernah dipanggil Batavia dan kini Jakarta, sebagau ibukota Republik Indonesia merupakan pusat pandang setiap warga.
9. Jakarta berwajah seribu.
10. Dibelah oleh Sungai Ciliwung yang airnya coklat dan kadangkala menghitam tercemar polusi.
11. Gedung Bataviasche Kunstkring kini kembali bersolek.
12. Dua meriam perunggu di kanan-kiri museum seolah-olah menyambut para pengunjung.
13. Bayangkan saja, betapa kaya akan sejarah jika kita bisa menggali arti dan makna yang terkandung dalam nisan mereka.
14. Maka seperti bayi, songket Minang terlahir kembali.
15. Menurut perantau asal Pariaman itu, songket sudah menjadi Buah Tangan khas Sumatera Barat yang memiliki nilai seni dan nilai jual yang tinggi.
16. Sifat itu bukan lahan subur untuk menumbuhkan organisasi dan koordinasi yang kuat.
17. Burung-burung hantu itu bukan apa-apa dibanding dengan kabar burung tang tersebar.
18. Derum rendah memecah kesunyian disekitar mereka.
19. Angin sepoi meniup pagar-pagar tanaman di Privet Drive yang rapi.
20. Sinar matahari merayap ke dalam ruang keluarga mereka.
21. Dia pikir mungkin dua tulang iganya sudah retak gara-gara menahan tawa.
22. Semakin malam badai mengamuk semakin hebat.
23. Berbagai pertanyaan meledak-ledak dalam kepala Harry seperti kembang api.
24. Kata Hagrid sembari menepakkan tangab ke dahinya dengan kekuatan yang cukup untuk membalikkan kereta kuda.
25. Dan dapat, sebagian karena takut, sebagian lagi karena inginkan cipratan kekuasaannya, karena dia memang punya kekuasaannya.
Sumber: Majalah Warisan Indonesia edisi tahun 2012. Harry Potter and the Sorcerer's Stone karya J.K. Rowling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar