Rabu, 03 Juli 2013

Keungan UKM


Informasi dan Pengelolaan Keuangan UKM

Pada umumnya praktik kegiatan UKM berjalan tanpa mengandalkan informasi keuangan yang disusun secara tertib dan teratur. Banyak UKM dapat berjalan normal tanpa dukungan informasi keuangan yang memadai. Mereka dapat berhasil tanpa laporan keuangan yang dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
Banyak UKM dapat berjalan normal tanpa dukungan informasi keuangan yang memadai.
Pada umumnya praktik kegiatan UKM berjalan tanpa mengandalkan informasi keuangan yang disusun secara tertib dan teratur. Banyak UKM dapat berjalan normal tanpa dukungan informasi keuangan yang memadai. Mereka dapat berhasil tanpa laporan keuangan yang dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan biasanya hanya didasarkan pada intuisi dan kebiasaan yang berasal dari pengalaman sebelumnya. Dengan demikian, mereka dapat mengetahui dan merasakan permasalahan bisnis yang dikelolanya dan mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut secara sendiri dan dengan cara sendiri.
Pemilik (pengusaha) UKM biasanya terjun secara langsung baik dalam perdanaan maupun dalam pengelolaan usaha.
Umumnya kegiatan UKM hanya menekankan pada bidang produksi dan bidang pemasaran, sedangkan bidang kegiatan penyusunan laporan keuangan biasanya mereka abaikan, selama UKM masih mampu memproduksi dan menjual maka UKM tersebut masih dapat berjalan. Adapun kegiatan penyusunan laporan keuangan, masih dianggap mewah dan belum sebanding dengan kegunaannya. Akibatnya pelaku UKM tidak mengetahui secara persis berapa pendapatan (kas) yang seharusnya diterima, berapa biaya operasi yang seharusnya dikeluarkan dan berapa yang seharusnya masih tersisa. Yang mereka tahu biasanya hanyalah sejumlah kas yang sekarang mereka terima, jumlah kas yang sekarang mereka keluarkan dan jumlah yang masih ada ditangan (bank). Kalaupun ada perencanaan kegiatan, biasanya tidak tersusun secara tertib sehingga mengalami kesulitan bagaimana cara mengalokasikan dana (kas) yang sekarang ada. Permasalahan tersebut semakin kompleks seiring dengan semakin besarnya kegiatan usaha UKM. Dengan semakin luasnya ukuran usaha, pelaku UKM menjadi tidak mampu lagi memantau secara langsung kegiatan usaha yang sedang berjalan. Mereka tidak dapat lagi memantau secara langsung jumlah dan aktivitas karyawan produksi, jumlah dan aktivitas bagian penjualan, jumlah dan kondisi aktiva tetap dan lain-lain. Masalah tersebut dapat diatasi dengan membuat laporan keuangan dan menganalisisnya lebih lanjut.
Ada banyak manfaat yang akan diperoleh, apabila UKM menyusun informasi (laporan) keuangan. Manfaat tersebut antara lain :
1.            Mengetahui informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan modal pemilik pada masa lalu.
Berdasarkan informasi dineraca, pelaku UKM akan mengetahui berapa uang tunai yang masih ada; berapa piutang yang belum tertagih; berapa nilai persedian yang masih ada; berapa nilai peralatan, bangunan, kendaraan yang dimiliki; berapa jumlah utang yang harus dibayar dan bagaimana posisi modal pemilik yang ada sekarang. Dari laporan laba rugi, pelaku UKM akan mengetahui berapa pendapatan yang dihasilkan, apakah pendapatan tersebut berasal dari penjualan barang/jasa atau pendapatan sampingan. Pelaku UKM dapat mengetahui berapa gaji yang sudah dibayarkan, berapa barang dagangan yang sudah pernah dibeli, dan berapa biaya lainnya yang sudah dikeluarkan (tentukan). Akhirnya dari laporan laba rugi dapat diketahui berapa keuntungan yang dihasilkan atau kerugian yang terjadi. Dari laporan perubahan modal dapat diketahui berapa modal sebelum kegiatan, berapa tambahannya, dan dari mana tambahan tersebut, berapa pengurangannya, dan pengurangannya untuk apa, dan akhirnya dapat diketahui juga berapa modal yang tersisa pada akhir periode.
2.            Menjadi salah satu bahan dalam pengambilan keputusan.
Data dalam laporan keuangan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Nilai piutang yang terlalu besar pada neraca menjadi salah satu bahan keputusan tentang perlu tidaknya bagian penagihan diaktifkan kembali. Jumlah laba bersih dalam laporan laba rugi menjadi salah satu bahan keputusan tentang pembagian deviden dan keputusan perlu tidaknya UKM melakukan ekspansi usaha.
3.            Mengetahui nilai perubahan kas dan distribusinya.
Berdasarkan laporan arus kas, pelaku UKM akan mengetahui berapa nilai kenaikan (penurunan) kas dalam 1 periode. Di samping itu, dapat diketahui juga darimana sumber kas tersebut, ke mana saja pengalokasiannya dan berapa jumlah penerimaan dan pengeluaran kas, baik yang berasal dari kegiatan operasi, investasi maupun pendanaan.
4.            Memenuhi salah satu syarat dalam pengajuan kredit kepada lembaga keuangan tertentu.
Laporan keuangan yang diaudit kadang-kadang menjadi salah satu syarat pada saat UKM mengajukan kredit kepada lembaga keuangan. Laporan keuangan ini menjadi keuangan bagi UKM yang asetnya kurang dari yang disyaratkan. Syarat lain yang diminta lembaga keuangan adalah laporan keuangan bulanan dan proyeksi arus kas.
5.            Manfaat lain.
Manfaat lain laporan keuangan antara lain sebagai salah satu bahan pelaporan untuk pajak, penyusunan anggaran kas, penetapan harga jual, penyusunan analisis impas, dan lain-lain.
Agar laporan keuangan dapat menggambarkan kondisi keuangan lebih mendalam, laporan tersebut perlu dianalisis dengan menghubungkan antara pos laporan keuangan dengan pos laporan keuangan yang lain, baik antarlaporan keuangan maupun dalam satu laporan keuangan. Kegiatan ini dikenal dengan istilah analisis laporan keuangan. Dengan membandingkan utang jangka pendek dan aktiva jangka pendek dapat diketahui kemampuan UKM dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Dengan membandingkan laba bersih dan penjualan dapat diketahui berapa kontribusi penjualan terhadap laba UKM. Dengan membandingkan penjualan dan piutang dagang dapat diketahui berapa kali perputaran piutang UKM dalam 1 tahun.

Cara Mengatur Keuangan UKM
Persoalan tentang keuangan kerap kali menjadi masalah besar para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Berbisnis tak hanya persoalan mendapatkan uang saja, namun juga mengendalikan dan membelanjakannya. Banyak pengusaha merasa omset yang mereka raih cukup besar, namun keuntungan tetap saja tak tersisa di kas usaha. Hal ini karena mereka belum bisa mengatur keuangan dengan baik.
Mengatur keuangan adalah hal penting yang harus Anda kuasai, terlebih lagi jika penghasilan Anda cukup besar. Cobalah untuk memulainya secara bertahap, konsisten dan fokus niscaya kondisi keuangan Anda akan mengalami kemajuan. Berikut ini ada beberapa tahap mengelola keuangan, di antaranya :
1.      Fokus dan spesifik.
Bagi Anda yang baru memulai menjalankan UKM, Anda perlu belajar tahap demi tahap pengelolaan keuangan. Banyak hal yang menjadi perhatian kita dalam mengelolanya seperti masalah hutang, asuransi, investasi, warisan dan lain-lain. Sebaiknya Anda perlu pelajari dan memilih untuk  fokus pada satu masalah yang lebih penting terlebih dahulu. Contohnya, jika Anda belum memiliki tabungan maka Anda perlu fokus pada investasi. Atau Anda sedang membutuhkan asuransi kesehatan mengingat banyak pegawai yang bergantung hidup pada Anda. Apabila hal tersebut telah terselesaikan, barulah Anda pindah pada permasalahan berikutnya. Dengan memberikan perhatian pada satu fokus Anda akan menjadi lebih tenang dalam menjalankan bisnis.

2.      Pisahkan uang pribadi dengan uang bisnis.
            Permasalahan klasik dalam berbisnis adalah karena Anda tidak memperhatikan masalah pemisahan antara uang pribadi dengan uang hasil bisnis. Terkadang Anda berpikir bahwa usaha Anda masih terbilang kecil dan tidak berpengaruh jika kedua uang tersebut dicampuradukan. Hal ini justru sangat riskan, karena uang bisnis kemungkinan besar akan terpakai dalam urusan keuangan pribadi, begitu pun sebaliknya. Agar tak terjadi hal yang demikian, kelola uang Anda secara bijak dengan memisahkan antara uang pribadi dengan uang bisnis. Simpan uang-uang tersebut di dua tempat yang berbeda. Akan lebih aman jika Anda menyimpan uang tersebut di bank, tentu saja dengan membuka rekening baru khusus untuk dana bisnis Anda.

3.      Hitung dan rencanakan penggunaan keuangan. 
             Menghitung keuntungan adalah aspek yang tak boleh terlewatkan bagi Anda para pelaku UKM. Penghitungan keuangan bisa dilakukan sesaat sebelum Anda menutup toko. Ketahuilah biaya-biaya pelaksanaan usaha Anda seperti keuntungan perhari atau biaya penyusutan. Selain itu, Anda perlu memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan di hari-hari berikutnya seperti biaya pembayaran pajak dan bunga pinjaman. Rencana keuangan sangat penting untuk diperhatikan. Seberapa banyak pun modal Anda, namun jika Anda sembrono dalam menggunakan uang tersebut maka akan selalu merasa kurang. Hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam hal ini adalah perhitungan untung dan rugi. Jangan lupa untuk merencanakan pengeluaran sesuai dengan target penjualan serta penerimaan kas.

4.      Buat pembukuan yang rapi.
             Anda tak mungkin dapat terus mengingat berapa banyak keuntungan Anda atau berapa banyak pengeluaran. Oleh karena itu, pembukuan memiliki andil besar dalam pengaturan keuangan Anda. Buku ini berisi rincian pemasukan, pengeluaran, biaya-biaya keuangan Anda. Selain itu hutang piutang asset-aset tetap harus dimasukan juga di dalam buku tersebut. Catatlah dengan rapi, akan lebih baik pembukuan tersebut disusun dengan dalam sistem komputerisasi. Dengan pembukuan yang rapi, Anda akan lebih mudah mengontrol dan mengevaluasi perkembangan bisnis.

5.      Memonitori laju investasi.
            Kebanyakan orang hanya melakukan top-up investasi tanpa rutin mengawasinya. Mereka menganggap tanpa diawasi, investasi mereka akan terus meningkat. Hal ini tidak selalu terjadi, tak jarang bentuk investasi hanya stagnan di satu titik dalam waktu yang cukup lama. Hal ini jelas tidak menguntungkan Anda. Oleh karenanya, lakukan pemonitoran setidaknya setahun sekali.

6.      Segera lunasi hutang.
            Peminjaman uang dengan tujuan untuk mengembangkan usaha memang masih dianggap wajar. Namun, siapapun tidak akan tenang apabila masih terganjal oleh hutang, terlebih lagi jika kondisi keuangan Anda sedang tidak stabil. Oleh karenanya, pikirkan matang-matang cara pelunasannya. Bagi yang belum pernah meminjam, berhutang adalah hal yang sah-sah saja tapi usahakan untuk mengurangi resiko berhutang. 

Sumber : 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar