Informasi dan Pengelolaan Keuangan UKM
Banyak UKM dapat
berjalan normal tanpa dukungan informasi keuangan yang memadai.
Pada
umumnya praktik kegiatan UKM berjalan tanpa mengandalkan informasi keuangan
yang disusun secara tertib dan teratur. Banyak UKM dapat berjalan normal tanpa
dukungan informasi keuangan yang memadai. Mereka dapat berhasil tanpa laporan
keuangan yang dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan biasanya hanya didasarkan pada intuisi dan kebiasaan yang berasal
dari pengalaman sebelumnya. Dengan demikian, mereka dapat mengetahui dan
merasakan permasalahan bisnis yang dikelolanya dan mencoba menyelesaikan
permasalahan tersebut secara sendiri dan dengan cara sendiri.
Pemilik
(pengusaha) UKM biasanya terjun secara langsung baik dalam perdanaan maupun
dalam pengelolaan usaha.
Umumnya
kegiatan UKM hanya menekankan pada bidang produksi dan bidang pemasaran,
sedangkan bidang kegiatan penyusunan laporan keuangan biasanya mereka abaikan,
selama UKM masih mampu memproduksi dan menjual maka UKM tersebut masih dapat
berjalan. Adapun kegiatan penyusunan laporan keuangan, masih dianggap mewah dan
belum sebanding dengan kegunaannya. Akibatnya pelaku UKM tidak mengetahui
secara persis berapa pendapatan (kas) yang seharusnya diterima, berapa biaya
operasi yang seharusnya dikeluarkan dan berapa yang seharusnya masih tersisa.
Yang mereka tahu biasanya hanyalah sejumlah kas yang sekarang mereka terima,
jumlah kas yang sekarang mereka keluarkan dan jumlah yang masih ada ditangan
(bank). Kalaupun ada perencanaan kegiatan, biasanya tidak tersusun secara
tertib sehingga mengalami kesulitan bagaimana cara mengalokasikan dana (kas)
yang sekarang ada. Permasalahan tersebut semakin kompleks seiring dengan semakin
besarnya kegiatan usaha UKM. Dengan semakin luasnya ukuran usaha, pelaku UKM
menjadi tidak mampu lagi memantau secara langsung kegiatan usaha yang sedang
berjalan. Mereka tidak dapat lagi memantau secara langsung jumlah dan aktivitas
karyawan produksi, jumlah dan aktivitas bagian penjualan, jumlah dan kondisi
aktiva tetap dan lain-lain. Masalah tersebut dapat diatasi dengan membuat
laporan keuangan dan menganalisisnya lebih lanjut.
Ada banyak manfaat yang
akan diperoleh, apabila UKM menyusun informasi (laporan) keuangan. Manfaat
tersebut antara lain :
1.
Mengetahui informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan modal
pemilik pada masa lalu.
Berdasarkan informasi
dineraca, pelaku UKM akan mengetahui berapa uang tunai yang masih ada; berapa
piutang yang belum tertagih; berapa nilai persedian yang masih ada; berapa
nilai peralatan, bangunan, kendaraan yang dimiliki; berapa jumlah utang yang
harus dibayar dan bagaimana posisi modal pemilik yang ada sekarang. Dari
laporan laba rugi, pelaku UKM akan mengetahui berapa pendapatan yang
dihasilkan, apakah pendapatan tersebut berasal dari penjualan barang/jasa atau
pendapatan sampingan. Pelaku UKM dapat mengetahui berapa gaji yang sudah
dibayarkan, berapa barang dagangan yang sudah pernah dibeli, dan berapa biaya
lainnya yang sudah dikeluarkan (tentukan). Akhirnya dari laporan laba rugi
dapat diketahui berapa keuntungan yang dihasilkan atau kerugian yang terjadi.
Dari laporan perubahan modal dapat diketahui berapa modal sebelum kegiatan, berapa
tambahannya, dan dari mana tambahan tersebut, berapa pengurangannya, dan
pengurangannya untuk apa, dan akhirnya dapat diketahui juga berapa modal yang
tersisa pada akhir periode.
2.
Menjadi salah satu bahan dalam pengambilan keputusan.
Data dalam laporan
keuangan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
Nilai piutang yang terlalu besar pada neraca menjadi salah satu bahan keputusan
tentang perlu tidaknya bagian penagihan diaktifkan kembali. Jumlah laba bersih
dalam laporan laba rugi menjadi salah satu bahan keputusan tentang pembagian
deviden dan keputusan perlu tidaknya UKM melakukan ekspansi usaha.
3.
Mengetahui nilai perubahan kas dan distribusinya.
Berdasarkan laporan
arus kas, pelaku UKM akan mengetahui berapa nilai kenaikan (penurunan) kas
dalam 1 periode. Di samping itu, dapat diketahui juga darimana sumber kas
tersebut, ke mana saja pengalokasiannya dan berapa jumlah penerimaan dan
pengeluaran kas, baik yang berasal dari kegiatan operasi, investasi maupun
pendanaan.
4.
Memenuhi salah satu syarat dalam pengajuan kredit kepada lembaga keuangan
tertentu.
Laporan keuangan yang
diaudit kadang-kadang menjadi salah satu syarat pada saat UKM mengajukan kredit
kepada lembaga keuangan. Laporan keuangan ini menjadi keuangan bagi UKM yang
asetnya kurang dari yang disyaratkan. Syarat lain yang diminta lembaga keuangan
adalah laporan keuangan bulanan dan proyeksi arus kas.
5.
Manfaat lain.
Manfaat lain laporan
keuangan antara lain sebagai salah satu bahan pelaporan untuk pajak, penyusunan
anggaran kas, penetapan harga jual, penyusunan analisis impas, dan lain-lain.
Agar
laporan keuangan dapat menggambarkan kondisi keuangan lebih mendalam, laporan
tersebut perlu dianalisis dengan menghubungkan antara pos laporan keuangan
dengan pos laporan keuangan yang lain, baik antarlaporan keuangan maupun dalam
satu laporan keuangan. Kegiatan ini dikenal dengan istilah analisis laporan
keuangan. Dengan membandingkan utang jangka pendek dan aktiva jangka pendek
dapat diketahui kemampuan UKM dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Dengan
membandingkan laba bersih dan penjualan dapat diketahui berapa kontribusi
penjualan terhadap laba UKM. Dengan membandingkan penjualan dan piutang dagang
dapat diketahui berapa kali perputaran piutang UKM dalam 1 tahun.
Cara Mengatur Keuangan UKM
Persoalan
tentang keuangan kerap kali menjadi masalah besar para pelaku Usaha Kecil
Menengah (UKM). Berbisnis tak hanya persoalan mendapatkan uang saja, namun juga
mengendalikan dan membelanjakannya. Banyak pengusaha merasa omset yang mereka
raih cukup besar, namun keuntungan tetap saja tak tersisa di kas usaha. Hal ini
karena mereka belum bisa mengatur keuangan dengan baik.
Mengatur
keuangan adalah hal penting yang harus Anda kuasai, terlebih lagi jika
penghasilan Anda cukup besar. Cobalah untuk memulainya secara bertahap,
konsisten dan fokus niscaya kondisi keuangan Anda akan mengalami kemajuan.
Berikut ini ada beberapa tahap mengelola keuangan, di antaranya :
1.
Fokus dan
spesifik.
Bagi Anda yang baru memulai menjalankan UKM, Anda perlu
belajar tahap demi tahap pengelolaan keuangan. Banyak hal yang menjadi
perhatian kita dalam mengelolanya seperti masalah hutang, asuransi, investasi,
warisan dan lain-lain. Sebaiknya Anda perlu pelajari dan memilih untuk
fokus pada satu masalah yang lebih penting terlebih dahulu. Contohnya,
jika Anda belum memiliki tabungan maka Anda perlu fokus pada investasi. Atau
Anda sedang membutuhkan asuransi kesehatan mengingat banyak pegawai yang
bergantung hidup pada Anda. Apabila hal tersebut telah terselesaikan, barulah
Anda pindah pada permasalahan berikutnya. Dengan memberikan perhatian pada satu
fokus Anda akan menjadi lebih tenang dalam menjalankan bisnis.
2.
Pisahkan
uang pribadi dengan uang bisnis.
Permasalahan klasik dalam berbisnis adalah
karena Anda tidak memperhatikan masalah pemisahan antara uang pribadi dengan
uang hasil bisnis. Terkadang Anda berpikir bahwa usaha Anda masih terbilang
kecil dan tidak berpengaruh jika kedua uang tersebut dicampuradukan. Hal ini
justru sangat riskan, karena uang bisnis kemungkinan besar akan terpakai dalam
urusan keuangan pribadi, begitu pun sebaliknya. Agar tak terjadi hal yang
demikian, kelola uang Anda secara bijak dengan memisahkan antara uang pribadi
dengan uang bisnis. Simpan uang-uang tersebut di dua tempat yang berbeda. Akan
lebih aman jika Anda menyimpan uang tersebut di bank, tentu saja dengan membuka
rekening baru khusus untuk dana bisnis Anda.
3.
Hitung dan
rencanakan penggunaan keuangan.
Menghitung keuntungan adalah aspek yang tak
boleh terlewatkan bagi Anda para pelaku UKM. Penghitungan keuangan bisa
dilakukan sesaat sebelum Anda menutup toko. Ketahuilah biaya-biaya pelaksanaan
usaha Anda seperti keuntungan perhari atau biaya penyusutan. Selain itu, Anda
perlu memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan di hari-hari berikutnya
seperti biaya pembayaran pajak dan bunga pinjaman. Rencana keuangan sangat
penting untuk diperhatikan. Seberapa banyak pun modal Anda, namun jika Anda
sembrono dalam menggunakan uang tersebut maka akan selalu merasa kurang. Hal
yang perlu Anda pertimbangkan dalam hal ini adalah perhitungan untung dan rugi.
Jangan lupa untuk merencanakan pengeluaran sesuai dengan target penjualan serta
penerimaan kas.
4.
Buat
pembukuan yang rapi.
Anda tak mungkin dapat terus
mengingat berapa banyak keuntungan Anda atau berapa banyak pengeluaran. Oleh
karena itu, pembukuan memiliki andil besar dalam pengaturan keuangan Anda. Buku
ini berisi rincian pemasukan, pengeluaran, biaya-biaya keuangan Anda. Selain
itu hutang piutang asset-aset tetap harus dimasukan juga di dalam buku
tersebut. Catatlah dengan rapi, akan lebih baik pembukuan tersebut disusun
dengan dalam sistem komputerisasi. Dengan pembukuan yang rapi, Anda akan lebih
mudah mengontrol dan mengevaluasi perkembangan bisnis.
5.
Memonitori
laju investasi.
Kebanyakan orang hanya melakukan top-up
investasi tanpa rutin mengawasinya. Mereka menganggap tanpa diawasi, investasi
mereka akan terus meningkat. Hal ini tidak selalu terjadi, tak jarang bentuk
investasi hanya stagnan di satu titik dalam waktu yang cukup lama. Hal ini
jelas tidak menguntungkan Anda. Oleh karenanya, lakukan pemonitoran setidaknya
setahun sekali.
6.
Segera
lunasi hutang.
Peminjaman uang dengan tujuan
untuk mengembangkan usaha memang masih dianggap wajar. Namun, siapapun tidak
akan tenang apabila masih terganjal oleh hutang, terlebih lagi jika kondisi
keuangan Anda sedang tidak stabil. Oleh karenanya, pikirkan matang-matang cara
pelunasannya. Bagi yang belum pernah meminjam, berhutang adalah hal yang
sah-sah saja tapi usahakan untuk mengurangi resiko berhutang.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar