Minggu, 20 Januari 2013

No Tittle

*****

Aku hanyalah seseorang yang berdiri, bersandar di bawah rindang pohon. Memandangmu dalam keramaian.

Dalam keramaian, kamu merasa sepi. Akupun merasakan hal yang sama. Itu yang menarik pandanganku, memperhatikanmu.

Namun dengan kesendirianku, tak akan cukup untuk mengisi hatimu. Aku bisa memberimu semua hidupku, namun aku rasa itu hal yang kamu tak inginkan.

Aku rasa aku pun menangis disaat kamu menangisi kesendirianmu.

Yang kamu harus sadari; ketika dirimu merasa lelah dalam kesendirian, seseorang akan berdoa untukmu, supaya kamu tidak mengalami apa yang orang itu rasakan. Orang itu adalah aku.

Berbahagialah dan pergilah sejauh mungkin ke tempat yang kamu ingin tuju. Mungkin aku tak akan dapat kesana. Takutkah aku? Kita berbeda, dan terlalu jauh.

Namun lebih baik kubiarkan begini, karena aku sedang menikmati kesendirianku. Sakit dan perihnya meresap dalam, membentuk arti kehidupan.

Sampai nanti saja.. di tempat yang terlalu indah untuk dituliskan. Aku akan tetap sendiri, berdiri bersandar di bawah rindang pohon. Dan kamu bersandar di belakangku, di bawah rindang pohon yang sama. Sendiri atau tidak, kamu akan tetap seperti dirimu, cantik.








Entah puisi milik siapa, yang pasti ini bukan buatan saya. Tapi saya sangat menyukai kata-kata dalam puisi ini.


Sunday, 5 June 2011.
4:34 AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar