Mungkin kamu tak pernah tau, bahwa aku memperhatikan.
Awalnya memang aku biasa saja, hanya ingin menjadi teman, canda guraumu dengan senyum renyah membuatku sedikit penasaran.
Kadang kau memberi perhatian.
Walau aku terlihat angkuh namun sikapmu selalu aku rasakan.
Panggilan khusus yang kau berikan itu memberi semburat merah pipiku yang tak terjangkau oleh peglihatanmu di sana.
Pertemuan tiap hari kian membuat perasaan senang, cemburu bahkan rindu.
Kudengar awalnya kau yang memang mau memulai.
Namun kemudian sebelum itu benar-benar dimulai...kamu pula yang memberhentikan.
Aku diam sejenak.
Mengulas dalam diam.
Apa yang terjadi 6bulan ini.
Mungkin memang aku yang salah.
Aku terlalu angkuh, tak peka, dan terlalu ingin kau perhatikan sehingga tak mejadi diriku sendiri.
Aku terdiam, kilasan yang telah dilalui..
Kamu membuat aku benar-benar ingin membuka gembok dihati.
Yang selama ini ku kunci rapat.
Aku tak bermaksud mempermainkan aku butuh waktu.
Dan ketika aku mendapatkan waktuku.
Waktu untuk kita.
Kau menghilang dari hadapan.
Aku merindukan sosokmu namun kau tak sadar.
Dering ditelepon genggamku sangat jarang akan namamu.
Kita hanya teman..teman biasa katamu yang dulu selalu memanggil namaku dengan sebutan Shirley.
Maaf Lulu, jika aku agak menjaga jarak sekarang. Aku belum sanggup menerima kenyataan.
Tak dapat berpura-pura.. bahwa kamu yang spesial.
Salam rindu dari Shirley.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar