Tuesday, August1 2012.
2:24AM. Di depan layar 14inch aku terjaga, membiarkan jari-jariku bermain di atas keyboard laptopku sambil membaca Tumblr milik seorang penulis yang kukagumi, hariku tanpamu sudah biasa tidak seperti awal-awal..
Tapi, entah apa maumu tiba-tiba datang. Aku sudah bahagia itukan yang kau mau.. Kau obat sekaligus racun yang mematikan untuk hatiku.
Terkadang aku merasa bodoh..
Entah mengapa, ku merindukan sosok kau hadir sambil
tersenyum terukir di dalam imajinasi indah tentang dirimu dipikiranku, tapi
pada nyatanya ukiran sosok akan dirimu adalah boomerang untuk diriku sendiri
terutama di sini dihati ini, saat tersadar kau tak ada lagi disisi. Kebodohan yang
menyakitkan itu tak enggan berhenti, terkadang aku melanjutkan sendiri
kesakitan itu, mengingat memori indah dulu kita bersama.
Apa aku terlampau menyangangimu?
Aku rasa tidak, aku lebih menyayangi diriku sendiri, namun
kadang sosok masa lalu tak begitu saja pergi. Hey, apa kau di sana juga seperti
itu?
Meski raga ini terpisah, namun kenangan itu selalu ada..
Kubiarkan ia tetap ada, tak ingin ku hapus karena itu indah anggap saja ini
sebagai pendewasaan diri untukku, untuk lebih menerima kenyataan dan aku
semakin kuat.
Semoga saja suatu saat nanti kita bisa bertemu sebagai
teman, agar aku tak lagi kehilanganmu..
Bukan karena aku terlalu cinta namun kurasa kau bisa menjadi
teman baik untuk mencurahkan gelak tawa, walau kadang otakmu itu bebal, si
lemah yang bodoh dan seorang pembohong besar..
Aku hanya bisa mentertawai diriku sendiri jika ingat saat
bersamamu, begitu indah walau tampak pelangi kepalsuan. Bodoh memang, namun semua
ada masanya bukan..
Aku selalu ingat kata-katamu saat awal kita bersama “SUATU
SAAT NANTI KAU AKAN SANGAT TERAMAT MEMBENCIKU.” Ketika kubertanya “Mengapa?”
Kau selalu bilang “Tunggu saja nanti kau pasti membenciku.” Saat itu aku hanya
memicingkan mata penuh keheranan, namun sekarang aku tau apa, bahkan tak lama
setelah kau berkata seperti itu aku mengetahui semua. Kenyataannya, yah aku kecewa namun tak
sedikitpun aku membenci J
Karena bukan aku yg pantas menghukummu, tapi DIA yang akan menghukum.
Sekian
Seorang gadis akhir-akhir ini kau hantui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar